Menjadi orang yang bersyukur berarti memiliki mata hati yang mampu melihat keajaiban dalam hal-hal yang tampak sederhana. Kesadaran bahwa kita sedang berenang di lautan nikmat Allah membuat segalanya berubah. Yang biasa menjadi luar biasa, yang sederhana menjadi mengagumkan, yang kecil menjadi begitu berarti.
Bayangkan segelas air putih yang kita minum. Jika kita tidak bersyukur, itu hanya air. Tapi jika kita merenungi perjalanannya, hati kita akan bergetar. Air itu pernah naik ke langit dalam bentuk uap, mengembara sebagai awan, lalu jatuh sebagai hujan. Ia menyusup ke bumi, melewati lapisan-lapisan tanah, lalu muncul kembali sebagai mata air. Betapa panjang perjalanannya hanya untuk sampai ke gelas kita. Dan kita bisa meminumnya dengan begitu mudah. Bukankah itu sebuah keajaiban?
Dan itu baru satu nikmat. Bayangkan berapa banyak nikmat lain yang Allah anugerahkan tanpa kita sadari. Udara yang kita hirup tanpa perlu membayar, jantung yang berdetak tanpa kita perintah, keluarga yang hadir tanpa kita minta. Jika kita benar-benar menyadari semua itu, bagaimana mungkin kita masih merasa kurang? Bagaimana mungkin kita masih merasa tidak cukup?
Maka bersyukurlah, bukan hanya dengan lisan, tapi dengan hati yang penuh haru dan mata yang basah karena menyadari betapa Allah telah mencintai kita dengan begitu banyak nikmat yang sering kita abaikan.
Advertisement