-->

Kapan saja menghampirimu

Kapan saja menghampirimu
Kapan saja menghampirimu
Di antara koridor yang suram dan dingin, tak sengaja berjumpa orang-orang ramai merubung satu jendela. Ramai namun hening. Isak tertahan, gumam tergenggam. Seolah menanti ajakan tuk dipecahkan beriringan.
Di seberang sana, ibarat layar kaca dengan suguhan fragmen tanpa naskah, terbujur kaku sosok perempuan muda dengan taksiran usia kurang 28 tahun. Mata mendelik ke atas, mulut terbuka dengan nafas satu-satu. Ayat demi ayat mengalun syahdu.
Ia terbilang muda untuk memerankan karakter yang sudah digariskan sang Maha Sutradara. Orang-orang tersayang mulai gamang, alat pengukur jantung berbunyi menyebalkan. Bip.. Bip.. Bip.. Makin lama makin pelan. Dokter angkat tangan, ditingkah perawat yang siaga dengan administrasi siap ditandatangan.
Tinggallah aku termangu pada satu sisi nya. Mereka-reka kehidupan yang berjalan begitu instan. Betapa jarak kelahiran dan kematian ternyata hanya sehasta, sedepa, bahkan sehembusan nafas belaka. Sudah itu manusia pulas, tersisa jazad yang pias.
Jazad itu bisa aku atau kau.
Hey, hendak kau halau maut? Sementara gigi satu-satu tercerabut, guratan keriput dan helai demi helai putih rambut, tak juga kuasa kau cegah.
Kau pernah tak ada sebelum ayah bundamu dipertemukan, dan saat tiba masanya kau kembali tak ada, percayalah semua akan berjalan biasa-biasa saja. Siapa pedulimu? Bahkan sejarah pun enggan melirikmu.
Maka mulailah khusyuk dalam alam fikir dan zikir. Bahwa kesempatan tak menghampiri dua kali untuk sekadar menghamba pada Tuhan dan melebur pada kebajikan. Merugilah orang-orang bebal yang tak percaya ada kehidupan kekal yang butuh bekal.
# Ceritamu didunia berakhir setelah ashar  Senin Pahing 16:30.
Advertisement