Sudah setahun ini saya meninggalkan pekerjaan saya di pulo ampel serang cilegon di sana adalah komplek pelabuhan sandar tongkang untuk mengangkut hasil tambang berupa batu split untuk di kirim ke sumatra dan kalimanatan dan sebagian jawa. Lahan pelabuhan ini sangat luas kalau saya jelajahi pakai motor panjangnya saja memerlukan waktu tempuh 45 menitan belum luas areannya. Kawasan ini termasuk ladang penghasilan yg menggiurkan pemprov banten.
Pengalaman saya hidup disana, para pekerja 50 persen dari penduduk lokal dan sissanya dari luar daerah, daerahnya jarang sekali hujan walau ada musim hujan, panaaas itu biasa kami ucapkan karena memang panasss, dn itu yg jadi harapan para pemilik tambang karena kalau panas produksi cruser mendapatkan hasil bagus tapi kalau hujan bisa rugi karena semua mesin berhenti.
Apakah keras hidup di area pelabuhan?, saya rasa dimanapun pelabuhan sama keras siapa yang kuat itulah yang menang. di sini masyarakatnya religius sebab di setiap hari jum"at saja semua mesin berhenti karena boleh ngak boleh harus jum:atan. senakal nakalnya warga sini pasti seminggu sekali mendatangi masjid.
Gue di cilegon hanya pegawai rendahan tukang Checker muatan kapal saja membantu sang Surveyor
kerjaanya super santai cuma duduk,berdirim mancing, rokokan lanjut gajian...hehehe.. yang ngak enaknya kalau cuaca buruk kapal ngak stabil jadinya mobil truk perlu pengawasaan extra jika menaiki jembatan menuju tongkang,, ngeri broww sebab muatanya batu ber ton ton.. dan kalau lagi ada muatan minimal jam kerja jam 08-12 malam.. jam satu biasanya baru tidur.
Pengin berkunjung kesana lagi jumpa teman teman di sana tapi entah kapan, banyak sekali cerita disana, Subhanalloh bumi alloh luas dan Indonesia sangat kayaaa sekali sumber alam, nikmat tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. Brsyukurlah pasti indonesia Jaya.
Advertisement