Hadratji Maulana Ilyas Rahmatulloh 'alaih berkata,: "Suatu kebiasaan yang sangat keliru adalah, bila ada orang yang mengikuti ajakan kita, kemudian kita menganggapnya sebagai keberhasilan kita.
Dan bila tidak ada orang yang mengikuti ajakan kita, maka kita menganggap bahwa usaha kita gagal. Anggapan seperti ini adalah sangat keliru.
Orang lain ikut atau tidak, adalah amalan mereka masing-masing.
Mengapa kita mengatakan berhasil dan tidak berhasil atas perbuatan orang lain?
Keberhasilan kita adalah jika kita menyempurnakan kerja kita.
Mengapa kita merasa tidak berhasil, hanya karena merena tidak taat?
Orang-orang lupa, mereka merasa bahwa memaksa orang lain (pada hakekatnya adalah pekerjaan Allah) adalah pekerjaan dan tanggung jawab kita.
Padahal tanggung jawab kita adalah mengajak mereka ke jalan yang benar. Dan para Nabi pun tidak diberi tugas untuk memaksa orang lain."
إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا
"Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur (menjadi orang yang ta'at/beriman) dan ada pula yang kafir." (QS Al -Insaan;3)
Advertisement