-->

Tentang Puasa Daud

Tentang Puasa Daud
Tentang Puasa Daud
Saya dapat dari beberapa referensi berbagai sumber tentang puasa daud semoga bisa memudahkan dalam melaksanakan amalan puasa terbaik ini.. jangan lupa cari referensi lain yg lebih meyakinkan anda melakukanya..


Bismillah,

1. Apa itu puasa Daud dan bagaimana langkah melaksanakan puasa Daud?

Cara melaksanakan puasa Daud sama persis layaknya Anda menjalankan puasa Ramadhan hanya niatnya saja yang tidak sama bersama langkah sehari berpuasa dan sehari tidak. One day on, one day off.

Niat Puasa Nabi Daud didalam bahasa Arab:

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى 

NAWAITU SHAUMA DAAWUDA SUNNATAN LILLAAHI TA'ALAA 

Arti Bahasa Indonesianya: 

Saya kemauan puasa daud, sunnah gara-gara Allah Ta'ala

Anda boleh meniatkannya didalam bahasa Indonesia atau Arab.

2.kalau puasa Daud Senin Rabu Jumat saja apakah bisa?

Aturan puasa Daud terlampau mengerti yakni sehari puasa sehari tidak namun kalau untuk bagian latihan sih tidak masalah, nanti kalau kuat wajib dawam/rutin/konsisten sehari puasa sehari tidak.

Namun boleh berhenti selanjutnya melanjutkan ulang gara-gara nilai puasa ini sebatas sunnah bukan wajib. Namun afdhol kalau rutin menjalankannya sepanjang tahun.

“Tidak ada puasa yang lebih afdhol dari puasa Daud. Puasa Daud bermakna telah berpuasa separuh th. gara-gara sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa.” (HR. Bukhari no. 6277 dan Muslim no. 1159).

3. Benerkah puasa Daud wajib ada pembimbingnya dan wajib bisa izajah dahulu untuk menjalankannya?

Tidak wajib bisa ijazah pernah untuk menjalankan puasa Daud, tidak ada tuntunan wajib bisa ijazah dulu. Langsung saja melaksanakan bersama kemauan puasa Daud saja.

4. Bagaimana tips menjalankan puasa Daud?

Jika menghendaki menjadi berpuasa Daud wajib bersama kemauan bulat, dan berani menjadi mencoba. Minimal 22 kali berpuasa, nanti otak bawah sadar/Subconscious Mind akan merekamnya sebagai suatu kebiasan dan terbentuk jalan baru syaraf diotak layaknya galur pada CD sementara diburning, nanti kalau telah punya kebiasaan akan ketagihan dan tidak sedap kalau tidak melaksanakan gara-gara layaknya ada yang kurang.

5. Apakah ada tahapan-tahapan untuk menjalankan puasa Daud, apa wajib puasa Senin Kamis dulu?

Tidak ada tahapan didalam menjalankan puasa Daud, direkomendasikan puasa Senin Kamis pernah bertujuan supaya punya kebiasaan dan kuat meniti puasa. Tapi kalau Anda kuat, ya segera saja menjalankan puasa Daud tanpa syarat menjalankan puasa Senin Kamis dahulu.

6. Saat saya puasa Daud, apakah saya terhitung wajib puasa Senin Kamis?

Tingkatan puasa Daud berada dilevel tertinggi puasa sunnah, menjadi gugurlah puasa sunnah lainnya terhitung puasa Senin Kamis. Kalau pas meniti puasa Daud dihari Senin atau Kamis tinggal digabung saja bersama bermaksud puasa Daud dan Puasa Senin atau Kamis nanti bisa pahala keduanya.

7. Pelaku puasa Daud itu aliran atau madzhab Islam apa?

Puasa Daud segera direkomendasikan oleh Rasulullah sendiri menjadi terhitung amalan Ahlussunnah Wal Jamā'ah.

“Sebaik-baik shalat di sisi Allah adalah shalatnya Nabi Daud ‘alaihis salam. Dan sebaik-baik puasa di sisi Allah adalah puasa Daud. Nabi Daud dahulu tidur di pertengahan malam dan beliau shalat di sepertiga malamnya dan tidur ulang di seperenamnya. Adapun puasa Daud yakni puasa sehari dan tidak berpuasa di hari berikutnya.” - [HR. Bukhari no. 1131].

8. Apakah puasa Daud itu metode diet?

Puasa Daud bukanlah metode diet layaknya OCD, ketogenic diet, Atkins diet, Paleo diet, dll. Tapi suatu amalah ibadah murni kepada ALLAH SWT yang ditunaikan Nabi Daud dan umatnya, kasus manfaat dunia adalah bonus semata, menjadi sambil menyelam minum air, sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Akherat bisa apalagi dunia.

9. Kalau saya sedang menjalankan diet spesifik apakah saya bisa menjalankan puasa Daud?

Sangat bisa sekali, malah manfaatnya akan berlipat-lipat. Jadi Anda tidak wajib meninggalkan metode diet Anda namun bisa dikombinasikan bersama puasa Daud.

10. Berapa lama melaksanakan puasa Daud, apakah sebulan atau 6 bulan saja?

Puasa Daud ditunaikan seumur hidup, menjadi kalau telah bertekad melakukannya maka ini wajib dijadikan sebagai lifestyle bukan hanya temporary saja.

11. Apa yang membedakan puasa Daud bersama puasa Sunnah lainnya dan puasa Ramadhan?

Yang membedakan adalah niatnya yakni bersama kemauan puasa Daud bersama langkah sehari puasa dan sehari tidak, kasus tata langkah makan, sementara membuka dan sahur sama layaknya puasa sunnah dan puasa Ramadhan.

12. Apakah boleh saya berhenti puasa Daud gara-gara sakit atau ulang ada halangan?

Puasa Daud bukanlah puasa wajib, Anda bisa menghentikan puasa Daud kalau sedang sakit atau ulang ada rintangan layaknya kena menstruasi, dll. Nanti kalau sehat dan tak ada rintangan bisa diteruskan kembali.

13. Bolehkah saya tidak sahur ketika saya mau meniti puasa Daud?

Boleh saja tidak sahur, gara-gara sahur hukumnya tidaklah wajib dan puasa Anda selalu sah meskipun tidak sahur baik disengaja maupun tidak disengaja. Namun Nabi menyarankan sahur gara-gara punya kandungan keberkahan, Anda bisa sahur bersama minum air teh hijau atau air putih saja.

14. Kapan sementara yang pas berolahraga sementara puasa Daud?

Waktu terbaik berolahraga adalah antara 1 jam sebelum berbuka, menjadi pas tubuh Anda dehidrasi akan cepat tergantikan diwaktu berbuka.

15. Apakah hukum puasa Daud itu wajib bagi yang mampu?

Puasa bersama tata langkah nabi Duad as itu sebatas sunnah yang berpahala jikalau ditunaikan dan tidak berdosa jikalau ditinggalkan.

16. Secara singkat apa manfaat puasa Daud?

Puasa bisa menaikkan proses kekebalan tubuh, untuk detoksifikasi, menghambat TELOMER cepat pendek, menaikkan autophagy dan HGH (growth hormon). Jadi wajar puasa bisa dijadikan terapi penyembuhan penyakit dan memelihara dan juga menaikkan mutu kesehatan apalagi anti aging. Percobaan pada tikus diluar negeri membuktikan tikus yang puasa umurnya lebih panjang daripada yang tidak.

17. Apa puasa Daud menyebabkan tubuh saya lemas?

Untuk awal-awalnya emang iya, namun seiring berjalannya sementara tubuh manusia mempunyai mekanisme tersendiri untuk membakar kalori lebih efisien menjadi tubuh akan jadi tambah fit dan sehat dan juga berfikir jernih dan mengalami ketenangan bathin supaya bisa fokus dan efisien didalam bekerja. 

Nabi Daud dikaruniai tubuh yang perkasa dan ilmu yang luas apalagi bisa melunakan besi tanpa api dan mengerti bahasa binatang. Dengan kekuatan jiwa raga yang mumpuni beliau sukses menaklukan kerajaan-kerajaan disekitar wilayahnya.

“Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.” (Al-Baqarah: 247).

Jadi asumsi puasa bisa memperlemah jasa fisik dan psikis pupus telah gara-gara sang pengamalnya sendiri (Nabi Daud AS) dan bala tentaranya (umatnya) adalah manusia-manusia perkasa dan berilmu tinggi (gampang mikir/cerdas).

Bahkan pada masa Nabi Muhammad, peperangan/jihad justeru banyak ditunaikan ketika bulan puasa Ramadhan.

18. Apa boleh saya niatkan puasa Daud untuk turunkan berat badan atau memelihara kesehatan?

Niat puasa Daud wajib lillahi ta'ala atau murni beribadah kepada Allah SWT saja. Masalah diberi nikmat kesehatan dan pulih dari penyakit sebatas dampak samping atau bonus belaka menjadi manfaat dunia tidak boleh dijadikan kemauan utama. Kalau telah berpuasa Daud, Anda terhitung tidak boleh makan berlebihan bersama melaksanakan pembatasan/pengurangan kalori ini bisa menyebabkan tubuh Anda menjadi ideal. Kalau niatnya gara-gara Allah SWT, Anda akan bisa pahala and bonusnya. Jadi Anda wajib memurnikan tauhid bersama diniatkan untuk beribadah kepada Sang Pencipta saja.

19. Mas adakah larangan puasa Daud di sementara dan bulan apa?

Larangannya adalah melaksanakan puasa Daud dihari Idul Adha, Idul Fitri, hari Tasyrik, bulan Ramadhan, hari di mana wanita mengalami menstruasi, hari pas tidak di ijinkan bagi isteri oleh suami untuk berpuasa.

Diriwayatkan oleh Ahmad dari Hamzah bin ‘Amr al Aslamiy bahwa dirinya lihat seorang laki laki berada diatas onta mengikuti rombongan orang-orang di Mina sedangkan Nabi Allah saw menyaksikannya selanjutnya orang itu mengatakan,”Janganlah kalian berpuasa di hari-hari (tasyriq) ini, memang ini adalah hari-hari makan dan minum.” Hadits ini dishahihkan oleh al Albaniy didalam Shahih al Jami’ (7355)

Ibnu Qudamah didalam kitabnya “al Mughni” menyebutkan apa yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Amr bin Ash berkata,”Hari-hari ini adalah hari-hari yang mana Rasulullah saw memerintahkan berbuka dan melarang berpuasa.” Malik mengatakan,”Ini adalah hari-hari tasyriq.”

Ibnu Qudamah menyebutkan bahwa tidak dihalalkan berpuasa sunnah pada hari-hari itu, demikianlah pendapat kebanyakan pakar ilmu. (al Mughni juz VI perihal 177)

20. Misal saya Senen puasa selasa tidak, Rabu puasa Kamis tidak, Jumat puasa Sabtu tidak, hari Minggunya puasa apa tidak?

Hari Minggu puasa.. Senin nya enggak.. Selasa puasa.. Rabu enggak.. Kamis puasa.. Jum'at enggak.. Sabtu puasa.. Ahad enggak.. Begitu seterusnya.. Semoga membantu..

21. Mas puasa Daud itu seharian puasa baru besok bukanya yah? Atau puasa hingga Maghrib besoknya tidak. Saya bingung hehe

Puasa Daud layaknya Puasa Ramadhan, namun sehari puasa sehari tidak. Jadi menjelang maghrib Anda berbuka puasa selanjutnya besoknya tidak berpuasa.

22. Mas, bolehkan bagi wanita yang telah menikah berpuasa tanpa izin suami?

Tidak boleh, puasa wajib seizin suami.

“Tidaklah halal bagi seorang wanita untuk berpuasa sedangkan suaminya ada (tidak bepergian) kalau bersama izin suaminya.” - [HR. Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026].

“Tidak boleh seorang wanita berpuasa tak sekedar Ramadhan sedangkan suaminya sedang ada (tidak bepergian) kalau bersama izin suaminya”. - [HR. Abu Daud no. 2458. An Nawawi didalam Al Majmu’ (6/392) mengatakan, “Sanad riwayat ini shahih cocok bersama syarat Bukhari dan Muslim.”].

23. Bolehkah saya berpuasa tiap hari sinyal jeda one day on one day off?

Tidak ada tuntunan didalam Islam untuk berpuasa tiap hari tanpa jeda. Puasa Daud adalah sebaik-baiknya puasa sunnah dan tak ada ulang yang menyamai atau melebihi tingkatannya.

“‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapat kabar bahwa ‘Abdullah berkata, “Demi Allah saya akan berpuasa di siang hari dan saya shalat di malam hari tetap menerus cocok kemampuanku.” Kemudian ‘Abdullah menyebutkan bahwa ia telah menyebutkan layaknya itu sembari bersumpah bersama papa dan ibunya. Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh engkau tidak bisa melaksanakan layaknya itu. Cukuplah berpuasa sehari dan luangkan sementara untuk tidak puasa. Dirikanlah shalat malam, namun selalu tidurlah. Atau berpuasalah tiap-tiap bulannya sedikitnya tiga hari gara-gara satu kebaikan akan dibalas bersama sepuluh kebaikan yang semisal. Jika demikian, hitungannya sama saja bersama puasa dahr (setahun penuh)“. ‘Abdullah berkata pada Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bahwa beliau masih bisa lebih dari itu. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau begitu berpuasalah sehari, selanjutnya berikutnya tidak puasa dua hari“. ‘Abdullah berkata pada Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bahwa beliau masih bisa lebih dari itu. Beliau bersabda, “Kalau begitu berpuasalah sehari, selanjutnya berikutnya tidak puasa sehari. Inilah yang disebut puasa Daud ‘alaihis salam. Puasa Daud inilah sebaik-baik puasa“. ‘Abdullah masih berkata pada Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bahwa beliau masih bisa lebih dari itu. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian bersabda, “Tidak ada yang lebih afdhol dari itu” (HR. Bukhari no. 1976 dan Muslim no. 1159).

24. Apa hukum puasa wishal?

Puasa wishal adalah menyambungkan puasa ke hari berikutnya tanpa berbuka di malam hari. Padahal, kaum muslimin yang berpuasa diperintahkan untuk berbuka tiap-tiap malamnya. Untuk melaksanakan wishal bersama tidak makan hingga hari berikutya dan melanjutkan puasa, dihukumi terlarang. Namun masih diberi keringanan hingga sementara sahur.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Pendapat yang menyebutkan puasa wishal boleh ditunaikan dari sahur hingga sahur berikutnya, itu lebih tepat. … Ini membuktikan bolehnya puasa wishal dan masih teranggap mudah oleh orang yang berpuasa. Yang ditunaikan sama saja bersama seseorang mengakhirkan makan malamnya hingga sementara sahur. Seharian ia berpuasa dan di malam harinya ia makan. Jika ia baru makan sementara sahur, itu sama saja maksudnya ia memindahkan berbukanya hingga akhir malam. Wallahu a’lam.” (Zaadul Ma’ad, 2: 36).

Pendapat terkuat didalam kasus ini, puasa wishal masih dibolehkan hingga sahur.

25. Kalau yang tidak kerja fisik kan enak, menjadi Puasa Nabi Daud menjadi lebih mudah, untuk yang masih banting tulang adakah tipsnya kah ?

Lah itu Nabi Daud dan tentaranya bahagia menaklukan kerajaan lain padahal situasi berpuasa, bisa gara-gara punya kebiasaan mas. Seperti orang studi naik sepeda, pertamanya saja berdarah-darah, kalau telah punya kebiasaan naik sepeda sambil lirak-lirik, sial-siul apalagi pas tangan. Jadi kuncinya membiasakan diri. Saya kadang sahur minum air saja gak kerasa lapar, haus dan lemas kok mas gara-gara tubuh telah beradaptasi. Saya terhitung bekerja keras banting pikiran namun pikiran malah fokus dan jernih. Beda sementara perut kenyang, bawaan ngantuk dan tidak fokus.

26. Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah menandakan puasa Daud dan bersabda: “Ia adalah sebaik-baik puasa” akan namun beliau tidak melakukannya, meskipun beliau bisa melaksakannya, perihal itu bermakna bagi siapa saja yang bisa melaksanakan puasa Daud, yang lebih utama adalah tidak melaksanakannya, layaknya halnya yang Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- lakukan. Bukankah demikian, kemudian siapa kami ini untuk melaksanakan puasa bersama langkah layaknya itu, meskipun ada atsar yang meriwayatkan perihal itu, namun orang yang paling takut kepada Allah dan lebih bertakwa kepada-Nya, beliau pilih untuk tidak melaksanakannya bersama langkah itu, bukankah beliau Rasulullah Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam- lebih utama untuk diikuti dari pada Nabi Daud -‘alaihis salam- .

Alhamdulillah

Di antara anjuran Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- adalah beliau meninggalkan amalan yang utama padahal beliau menghendaki mengamalkannya, atau supaya diamalkan oleh semua orang; gara-gara beberapa sebab, di antaranya adalah: untuk meringankan ummatnya; gara-gara kalau beliau melaksanakan amalan yang utama dan ditunaikan terus-menerus, maka perihal itu bisa menjadi akan memberatkan dan merepotkan bagi siapa saja yang akan berqudwah kepada beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam-.

Disebutkan didalam Zaadul Ma’ad fii Hadyi Khoiril ‘Iibad (2/96):

“Beliau banyak meninggalkan amal, padahal beliau menghendaki mengamalkannya; perihal itu gara-gara dihawatirkan justru akan merepotkan mereka, pada sementara beliau telah memasuki Baitullah beliau muncul bersama bersedih, seraya Aisyah berkata didalam kasus tersebut, maka beliau menjawab:

( إِنِّي أَخَافُ أَنْ أَكُونَ قَدْ شَقَقْتُ عَلَى أُمَّتِي ) 

“Sungguh saya risau bahwa saya justru akan merepotkan ummatku”.

Ibnu Hajar Al Haitami –rahimahullah- berkata:

“Puasanya beliau didalam didalam satu th. dan satu bulan banyak macamnya, beliau tidak pernah berpuasa satu th. penuh, tidak terhitung qiyam lail semalam suntuk, meskipun beliau bisa melakukannya, supaya tidak diikuti oleh ummatnya dan akan memberatkan mereka, akan namun beliau menempuh jalan pertengahan, beliau berpuasa seakan beliau tidak pernah berbuka, dan berbuka (tidak puasa) supaya beliau dikira tidak pernah berpuasa, beliau melaksanakan qiyam lail supaya dikira tidak pernah tidur, dan beliau tidur supaya dikira tidak pernah qiyam lail”. ( Al Fatawa Al Fiqhiyyah: 2/53)

Di antara hikmahnya adalah kehawatiran beliau perbuatan tersebut akan diwajibkan kepada ummat, sebagaimana beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam- meninggalkan shalat tarawih (berjama’ah) didalam bulan Ramadhan; gara-gara beliau risau akan diwajibkan kepada ummat.

Dari sini kami mengerti bahwa Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidak selalu melaksanakan puasa Daud –‘alaihis salam-, padahal beliau membuktikan dan mengabarkan bahwa puasa tersebut adalah sebaik-baik puasa, sebagaimana yang telah disebutkan didalam Shahihain dari Abdullah bin Amr –radhiyallahu ‘anhuma- dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

( إن أفضل الصيام صيام داود : كان يصوم يوماً ويفطر يوماً)

“Sesungguhnya puasa yang paling utama adalah puasa Daud, yaitu; sehari puasa dan sehari tidak”.

Hal itu supaya tidak memberatkan ummatnya; gara-gara orang-orang yang beriman berlomba untuk berqudwah kepada beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan puasa sehari dan sehari tidak akan memberatkan mereka.

Hikmah yang lainnya adalah bahwa beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam- kadang-kadang meninggalkan beberapa amalan gara-gara beliau sibuk bersama urusan yang lebih mutlak dan lebih utama, di antaranya adalah: bahwa Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengabarkan keutamaan umrah pada bulan Ramadhan dan membuktikan bahwa pahalanya sama bersama haji, namun Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidak melaksanakan umrah pada bulan Ramadhan; gara-gara beliau pada bulan Ramadhan sibuk bersama ibadah yang lebih mutlak dari umrah, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnul Qayyim didalam Zaadul Ma’ad didalam kasus ini yang telah disebutkan sebelumnya.

Atas basic itulah maka barang siapa yang menghendaki sebaik-baik puasa maka hendaknya melaksanakan sehari puasa dan sehari tidak, sebagaimana perbuatan Nabi Daud -‘alaihis salam- dan perihal itu dianggap telah mengamalkan sunnah Nabi Muhammad –shallallahu ‘alaihi w sallam-; gara-gara beliau telah membuktikan sebagai sebaik-baik puasa, akan namun beliau tidak melaksanakannya gara-gara beberapa gara-gara yang telah kami sebutkan sebelumnya.

Wallahu A’lam.

27. Niat Puasa Harus Tiap Malam atau di Awal Ramadhan Saja?

Assalamu ‘aikum saudaraku

Saya mendengar bahwa syarat sah puasa adalah bermaksud pada tiap malam sebelum masuk sementara puasa. Yang menjadi pertanyaan saya, apakah memang wajib kemauan itu wajib ditunaikan tiap-tiap malam? Atau bisa ditunaikan di awal ramadhan saja? Adakah pendapat yang tidak sama didalam kasus ini?

Wassalam

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Niat puasa wajib ditunaikan pada malam hari sebelum masuk sementara shubuh. Istilah yang sering digunakan adalah tabyitunniyah, atau memabitkan niat. Maksudnya, di malam hari seseorang telah wajib bermaksud bahwa besoknya dirinya akan melaksanakan puasa.

Namun yang wajib diketahui, ketetapan tabyitunniyyah ini hanya berlaku pada puasa wajib saja, layaknya puasa Ramadhan, puasa nadzar, puasa qadha’ dan puasa kaffarah saja. Sedangkan puasa-puasa sunnah, layaknya puasa Senin dan Kamis, puasa ayyamul biiydh, puasa 6 hari bulan Syawwal dan seterusnya, tidak membutuhkan tabyitunniyah. Sehingga asalkan seseorang belum sempat makan dan minum sejak pagi, selanjutnya tiba-tiba terbetik keinginnan untuk berpuasa, dia bisa segera berpuasa.

Tinggal masalahnya, apakah kemauan puasa di bulan Ramadhan itu wajib ditunaikan tiap malam, ataukah bisa ditunaikan hanya di malam pertama Ramadhan saja. Untuk menjawab kasus ini, rupanya para ulama tidak sama pendapat.

1. Jumhur Ulama: Harus Setiap Malam

Menurut jumhur ulama, kemauan itu wajib ditunaikan pada tiap-tiap malam yang besoknya kami akan berpuasa secara satu per satu. Tidak bisa digabungkan untuk satu bulan.

Logikanya, gara-gara masing-masing hari itu adalah ibadah yang terpisah-pisah dan tidak satu paket yang menyatu. Buktinya, seseorang bisa bermaksud untuk puasa di suatu hari dan bisa bermaksud tidak puasa di hari lainnya.

Oleh gara-gara itu, jumhur ulama mensyaratkan wajib ada kemauan meski tidak wajib dilafazkan pada tiap-tiap malam hari bulan ramadhan. Tanpa kemauan tiap malam, maka puasa menjadi tidak sah untuk dilakukan, lantaran seseorang tidak bermaksud puasa.

2. Kalangan Fuqaha Al-Malikiyah: Boleh Niat Untuk Satu Bulan

Sedangkan kalangan fuqaha dari Al-Malikiyah menyebutkan bahwa tidak ada dalil nash yang mewajibkan untuk tiap malam melaksanakan kemauan yang terpisah. Bahkan jikalau mengacu kepada ayat Al-Quran Al-Kariem, mengerti sekali perintah untuk bermaksud puasa satu bulan secara segera dan tidak diniatkan secara hari per hari.

Ayat yang dimaksud oleh Al-Malikiyah adalah:

…Siapa yang lihat bulan (Ramadhan) itu hendaklah dia berpuasa…(QS. Al-Baqarah: 185)

Menurut mereka, ayat Al-Quran Al-Kariem sendiri menyebutkan bahwa hendaklah ketika seorang mendapatkan bulan itu, dia berpuasa. Dan bulan adalah ism untuk sebuah rentang waktu. Sehingga berpuasa sejak hari awal hingga hari terakhir didalam bulan itu merupakan sebuah paket ibadah yang menyatu, tidak terpisah-pisah.

Dalam perihal ini mereka membandingkannya bersama ibadah haji yang membutuhkan masa pengerjaan yang berhari-hari. Dalam haji tidak wajib tiap-tiap hari melaksanakan kemauan haji. Cukup di awalannya saja seseorang bermaksud untuk haji, meski pelaksanaannya bisa memakan sementara seminggu.

Demikian perbedaan pendapat di antara para ulama. Maka membuat kita, rasanya tidak ada salahnya jikalau kami melaksanakan ikhtiyat, bersama langkah kami bermaksud di awal Ramadhan untuk berpuasa sebulan, sebagaimana pendapat para ulama mazhab Malikiyah. Namun jangan lupa tiap-tiap malam untuk bermaksud lagi, demi memenuhi ijtihad jumhur ulama. Kalau jikalau terlupa, setidaknya telah bermaksud di awal Ramadhan.

Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
When you have made the leap to decide to start your own business the next step is which type of business should you start? These business opportunities represent a convergence of trends, from saving consumer's time and money to the continued growth of new Internet users. So take a look at the top ten business opportunities for this year.

1. E-Learning
Learning electronically through the Internet, represents a continued strong business opportunity for development of technology and learning content.


The opportunity for small business is to specialize in delivering highly focused content. 

2. Contractor Referral Service
Homeowners are challenged to find a reliable and trusted service for home repairs. New home contractor referral services have sprung up to fill this growing need. One such service is Angie's List. Become a trusted, unbiased source for contractor and home repair referrals in your hometown and build a much-needed third-party service company.

3. On-Site Computer Service
With the proliferation of computers in homes and small business, combined with increasing complexity, the market for computer services has grown. Business opportunities exist in serving business and consumer clients on-site with their repair, upgrade, and networking needs. 

4. Direct Selling 
Direct selling and multi-level marketing are hot in times of economic uncertainty. With rising need for supplemental income, recruiting new members is easier.

Craig Keeland, President and Founder of Youngevity, Inc. says, "While the general financial forecast is gloomy, the sun is shining on network marketing. As the economy enters its newest downturn, network marketing will experience a dramatic surge."

Advertisement