-->

belajar pada Nabi

belajar pada Nabi
belajar pada Nabi
Tidak sedang membicarakan siapa siapa.
Hanya teringat Nabi saja.

Dari kecil sudah tau makna kerja keras itu apa.
Membantu orang.
Menggembalakan ternak orang.
Menjualkan dagangan orang.
Semua bermula dari memberi "kemanfaatan"
sebanyak banyaknya kepada orang.

Bermula dari satu dua tugas sederhana, tapi di kerjakan dengan sebaik baiknya. Bukan seperti anak muda jaman sekarang.

Minta tugas besar.
Sedang tugas kecil ia sepelekan.

Minta jabatan besar, padahal jabatan kecil ia rendah rendah kan.

Nabi penutup yang oleh Allah puji itu,
yang manjadi pemimpin para Nabi itu

bukanlah Nabi super sakti semacam Nabi Musa
yang dengan tongkatnya membelah lautan.

Bukan pula Nabi super kaya seperti Nabi Sulaiman.

Tanpa "bim salabim" semua berproses dalam waktu yang sangat panjang.

Mulai dari muda ia di tempa.
Kesulitan tak membuatnya menjadi pengeluh.

Kalau di tanya gagal berapa kali.
Ia hanya bangkit dan bangkit lagi.
Dakwah ditolak bukan hanya dengan hitungan jari.
Tapi hampir setiap hari ia di caci.

Ini kisah nyata di kehidupan yang sebenarnya.
Bukan kehidupan dongeng yang kalau di bilang ia "beriman"
dan ia bahagia selamanya.
Bukan...

Justru dari iman itu kita di tempa.
Menjadi orang yang pantang menyerah itu seperti apa.

Gagal itu biasa asal kau tidak menyerah saja.
Kalau Nabi menyerah di dakwahnya.

Mungkin kita tidak akan melihat islam itu se indah apa.
Justru masa sulit Nabi yang penuh perjuangan itu
kan yang membuat kita tetap ber api api.

Jadi kalau sekarang kita gagal dalam usaha.
Entah mengejar cita.

Harapan lain atau sebagainya.

Maka lihat lagi perjuangan Nabi, j
ustru keberaniannya untuk tetap melanjutkan perjuangan
menjadi cerita indah yang tak habis habis kita kenang.

Kalau belum di dunia ini kita bercerita.
Maka boleh jadi kita bercerita di surga.


Advertisement