Sedulur kang yantok,
Deso mowo coro ...golek mantu sing sugih bondo..
mungkin itu yang terjadi di wilayah kampung saya kecamatan jatiroto wilayah kota gaplek wonogiri, entah berawal dari siapa yang memulai tadi sudah 15tahun terakhir ini para orang tua utamanya yang mempuanyai anak perempuan mencarikan mantunya /suami untuk anaknya sudah ngak pakai cara orang jawa dasar bobot,bebet,bobot..padahal kalau dulu sangat penting itu.
👳Bobot--- yang dimaksud dia dari turunan siapa?kyai,orang biasa,priyayi apa gali,atau santri
👥Bebet--- dengan siapa dia bergaul dalam kehidupan sehari hari,ini juga jadi referensi baik tidaknya seseorang
😀Bebet--- bisa dilihat dari kepribadian si calon itu sendiri mengenai wataknya, tingkahlakunya,pendidikannya,kedudukan bahkan kekayaan dan pangkat
tapi dari ketika standar patokan mencari jodoh ala jawa ini sudah di abaikan yang penting kaya,sangune rabi akeh di tempat saya namanya uang serakah/srakah.hehe uang untuk sang besan la ini yang menjadi sorotan kalau kampung jatiroto diantara kecamataan lain lumayan paling tinggi nominalnya ya bisa untuk beli mobil panther second kira kira .. dan memang banyak calon yang dari daerah lain kenalan sama orang jatiroto mikir 2 kali..heheh harus siapkan dana 10 kali lipat dari daerah setempat atau malu diketawain hehehe geleng geleng kepala......TApi padahal ngak semua lhooo... saya sendiri yg penduduk setempat juga mental broww... kalah sanguu....yaa.. wong tampange we seperti preman mosok arep menikahi perawan ya jelas saja kalah sama PNS yang jaminan keungan dan hidup didunia berharap nyaman..la saya apa...tukang ngarit....hehehe.. la akhirnya saya sendiri tak kuat bersaing secara finansial untuk memburu bidadari jatiroto wonogiri ya akhirnya Alloh berkehendak lain memilihkan bidadari lain yang Alloh lebih tahu kemampuanku.jadi boro boro agamanya yang ditanyakan yg ditanya pasti kerja dimana,gajiberapa,pns belum...blalalalalblala. hemm entahlah..karepe opo.😇
Advertisement