Pagi sayang, hari hari ini matahari malas menyalakan matanya, hari hari ini sang hujan lagi bercerita bersama awan,berdiskusi dengan sang petir dan bersenda gurau dengan angin, sang puting beliungpun yang sexi meliuk liukkan tubuhnya bak biola, dis gemas juga ikut menari berlari di ujung atap dan berterbangan kesana kemari mengajak apapun yg dia lewati alangkah bahagianya mereka?..
sang air yg tak kalah menampilkan erotis syahdu dengan kecantikan parasnya yg menghilangkan kehausan siapapun yg berciuman dan memekuknya, sang air bercerita bahwa aku ingin kebebasan yg merdeka dari diktator jalan yg itu itu saja ku lewati aku ingin bebas menyusuri jalan lain dan air bisa, yeah aku bisa berlari kencang menyusuri rumah rumah baru yg asing bagiku, air ingin kembali tapi nanti sebab rumahnya masih penuh sesak dgn kotoran yg tak kusukai..
Sang legenda perkasa gunungpun tampak angkuh menampilkan parade petasan tak mau kalah degan dentuman pabrik mercon dan Akulah sang jendral alam.
Sang pemangsa harus ikhlas dan merintih kesakitan apa yg telah kulakukan apa salahku Tuhan?
Tanyakan pada Hutan,Kayu,Sungai,angin,gunung, tanyakan sebelum kau mengaduh pada Sang Penguasa Alam..mereka akan menjawab sedetail apa yg kau inginkan..
Biarkan mereka menari dan bernyanyi karena memang mereka kau undang, Alam itu Jujur tak perlu kau mendepatnya apalagi mempraperadilkanya?..
Yg tersangka Alam atau Kita yg angkuh dengan kehebatan yg tak ada setetespun dr lautan yg luas ini.
Alam bercerita dan sang pemberi pesan yg sempurna.
Advertisement