*= KAJIAN KAMIS, 19 MEI 2022 =*
(Edisi 213)
*DUA PENYAKIT YANG PALING BERBAHAYA*
_Alhamdulilllahirabbil'alamin.._ *Alloh Ta'ala* yang maha memiliki segala pujian dan kemuliaan. Sholawat serta salam atas baginda *Rasulullah Sholallahu 'alaihi wassalam*, juga untuk keluarga dan sahabatnya.
Kawan-kawan yang dirahmati Alloh beberapa waktu terakhir ini, kita tengah diuji dengan ragam penyakit baru yang terus muncul di sekitar kita. Maka *doa saya untuk kawan-kawan semua. Semoga kita semua Alloh lindungi dari keburukan, musibah dan wabah penyakit.* aamiin
Tetap hidup sehat, jalankan anjuran Rasulullah dan berlindung kepada Alloh. Insyaallah semua akan baik-baik saja.
Karena, sebenarnya.. ada penyakit yang lebih berbahaya dari semua penyakit yang kita takutkan. Dan ini adalah penyakit yang sudah dikabarkan oleh Alloh darn RasulNya.
Kalau penyakit yang selama ini kita takutkan, mau itu virus atau apapun itu, hanya selesai ketika kematian datang. *Penyakit yang satu ini akan terus punya dampak sampai akhirat.*
Apa itu?? *Ada 2 penyakit* yang teramat berbahaya sebenarnya bagi manusia yang disebutkan di dalam Al Qur'an.
*1. Penyakit Syubhat*
Ini adalah keadaan *dimana hati memiliki keraguan atas syariat yang Alloh tetapkan dan risalah yang dibawa oleh Rasulullah sholallahu'alaihi wassalam.*
Dan sekarang.. ini nampak mulai banyak terjadi. Di tengah majunya teknologi, telah muncul banyak pemikiran yang kemudian menganggap agama dan semua perintah di dalamnya hanyalah sebuah dongeng dan anjuran belaka. Bukannya jalan hidup. *Ketika berhalanya adalah akalnya sendiri*. Menuhankan logika.
Dan belum lama ini, saya betul-betul bertemu dengan satu diantara mereka. Baginya, agama hanyalah terbatas pada ukuran yang sifatnya sakral saja seperti menikah dan kematian. Selebihnya.. hidup harus sesuai dengan perkembangan jaman dan yang paling mudah untuk diterapkan. Naudzubillah min dzalik.
Saya menulis ini pun merasa merinding dan takut. Sembari berlindung kepada Alloh semoga kita dan anak keturunan kita dijauhkan dari semua ini.
Ini persis seperti yang dikabarkan oleh Al Qur'an.
*”Dan apabila mereka dipanggil kepada Alloh dan Rasul-Nya, agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk datang. Tetapi jika keputusan itu untuk (kemaslahatan) mereka, mereka datang kepada Rasul dengan patuh. Apakah (ketidak-datangan mereka itu karena) dalam hati mereka ada penyakit, atau (karena) mereka ragu-ragu ataukah (karena) takut kalau-kalau Alloh dan rasul-Nya berlaku zalim kepada mereka? Sebenarnya, mereka itulah orang-orang yang zalim.”* (QS. An-Nuur: 48-50)
Agama hanya dipilih tentang enaknya saja.
*Bahkan, dalam banyak kasus rumah tangga yang kami tangani. Ini juga jadi salah satu sebab tidak kunjung selesainya masalah rumah tangga.*
Nikahnya dengan syariat agama, tapi ketika ada permasalahan. Masalah itu tidak dibawa ke dalam syariat agama sehingga semakin kusut dan tak kunjung selesai dan mendapatkan solusi.
*"Di dalam hati mereka ada penyakit.”* (QS. Al-Baqarah: 10)
Orang-orang ini memiliki keraguan-raguan dan syubhat sehingga mereka menentang risalah yang dibawa oleh Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian *sebagai akibatnya nanti, Alloh pun menambahkan penyakit ke dalam hati* mereka disebabkan oleh perbuatan mereka tersebut,
*“Lalu Alloh tambah penyakitnya. Dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.”* (QS. Al-Baqarah: 10)
Lihat.. penyakit seperti ini, kematian saja tidak akan mampu menghentikan dampaknya. Penyakit ini akan terus berdampak bahkan sampai akhirat tiba.
*2. Penyakit Syahwat*
Jenis penyakit yang kedua ini pun juga semakin nyata di sekitar kita. Betapa banyak wanita yang demi followers, popularitas kemudian mempertontonkan sebagian auratnya agar dipuji oleh lawan jenis. Berjoget tanpa ada lagi rasa malu dan ditonton banyak mata.
Dan banyak laki-laki yang kemudian juga tak sanggup menahan diri atas nafsunya. *Hari ini, zina ada dimana-mana.*
Mulai dari siswa sekolah dasar sampai masyarakat berumur. Semua seolah tak bisa lepas dari jerat zina. *Begitu kita keluar rumah.. Anda bisa menyaksikan praktek zina melintas dimana saja* ditunjukan oleh kaum muda sampai yang tua.
Bahkan membuka sosial media pun, beragam wujud zina sudah nampak terang-terangan. Bahkan sekarang ini, tak lagi ada rasa malu orang-orang menawarkan jasa perzinahan lewat socmed dengan tarif.
Dan bahkan yang lebih mengkhawatirkan lagi..
*Perilaku melampaui batas Kaum Luth* pun sudah mulai kembali mewabah.
Padahal oleh Alloh subhanahu wa ta'ala dan RasulNya, ini adalah perbuatan yang dilaknat.
Bahkan dalam satu hadits, Rasulullah sholallahu 'alaihi wassallam sampai melaknat perbuatan in tiga kali berturut-turut.
*"Laknat Alloh untuk orang yang melakukan perbuatannya kaum luth. Laknat Alloh untuk orang yang melakukan perbuatannya kaum luth. Laknat Alloh untuk orang yang melakukan perbuatannya kaum luth."* (HR. Ahmad)
Saking kelewatannya..
Dalam kondisi yang lain, sampai Rasulullah Sholallahu 'alaihi wassalam memerintahkan untuk membunuh mereka pelaku perbuatan keji ini.
*"Barangsiapa yang menjumpai orang yang melakukan perbuatannya kaum Luth. Bunuhlah pelakukan dan objeknya."* (HR. Ahmad & Abu Daud)
Apa yang mendorong semua itu terjadi?? *Syahwat* kawan.
Maka hati-hatilah dengan penyakit syahwat.
Syahwat Alloh berikan kepada kita sebagai bagian dari rahmatNya Alloh agar kita bisa memiliki kesenangan atas sesuatu. Namun jika tidak dikendalikan, maka syahwat akan merusak segala sesuatu.
Dan kedua pemyakit di atas. Baik penyakit Syubhat dan penyakit Syahwat ini. Tidak seperti penyakit badan yang bisa datang ke dokter diberi resep lalu sembuh.
*Kedua penyakit ini sarangnya ada di hati.* Maka tatkala hatinya yang sakit.. ia tak mudah untuk diobati. Saya ketika menulis ini pun bingung harus bagaimana mengobatinya. Selain hanya bisa mengingatkan agar jangan sampai kita terjerumus ke dalam keduanya.
⚠️ Minimal dengan menjaga diri kita dan keluarga dengan 3 langkah istiqomah ini.
*1. Hiasi rumahmu dengan bacaaan Qur'an.*
Dan jangan sendiri.. kumpulkan satu keluarga, lalu baca tafsirnya bersama dan bahas bersama. Ini agar semua anggota keluarga punya pemahaman yang sama tentang syariat.
*2. Bekali keluargamu dengan ilmu agama yang kokoh.*
Maka saran saya.. setiap rumah, jika antum mampu. Panggil satu guru untuk mengajar di rumah. Miliki guru untuk bertanya banyak hal tentang agama. Jika tak mampu, datang bersama sekeluarga ke majelis ilmu. Agendakan serius seperti seriusan antum mengagendakan liburan bersama atau makan bersama di luar.
*3. Luangkan banyak waktu bersama keluarga untuk bicara.*
Karena keluarga itu pada ujungnya adalah sebagaimana doa yang sering kita bacakan untuk mereka yang baru menikah,
*"Wa jama'a bainakumma fii khoirin"*
Berkumpul dalam kebaikan. Maka *jika keluarga hanya berkumpul tanpa ada pembahasan kebaikan atau aktivitas kebaikan. Pastilah keluarga itu akan jadi sebabnya kerusakan.*
Wallahu'alam.
Semoga Alloh menjauhkan kita dari segala penyakit hati dan bahayanya fitnah akhir zaman ini. Jaga keluarga antum semua..
Salam,
*Andre Raditya*
Founder Nasi Jumat Indonesia
Advertisement