-->

SALAH SATU SEBAB PINTU REJEKI SEMPIT

SALAH SATU SEBAB PINTU REJEKI SEMPIT
SALAH SATU SEBAB PINTU REJEKI SEMPIT
*= KAJIAN KAMIS, 6 OKTOBER 2022 =*
(Edisi 233) 

*SALAH SATU SEBAB PINTU REZEKI SEMPIT*  

Syukur *Alhamdulillahirabbil'alamiin..* allohumma sholli ala sayyidina *muhammad* wa ala alihi washohbihi ajma'in. 

*Bismillah..*
*Kajian Kamis* ini kita bahas hal yang banyak sekali ditanyakan. Kenapa ada sebagian orang yang *rezekinya terasa sulit betul. Adanya hanya kesempitan urusan..*
Masalah berganti dari yang satu ke yang lain. Seolah tiada habis. 

*************************
Sebelum lanjut.. mengingatkan. Untuk kawan-kawan *yang ingin patungan sedekah bersama SiJum berbagi makanan.* Silahkan cek info di bagian bawah kajian ini ya.. 

*Ada program pekanan setiap jumat. Ada pula yang setiap hari melalui program sedekah subuh/ sedekah pagi.*

********************** 

Lanjut..
Saya belajar dari guru-guru saya yang mengajarkan tentang bab urusan Rezeki. Bahwa ternyata, ada satu hal yang sering dilakukan oleh banyak orang yang sebenarnya itu jadi *sebabnya rezekinya menyempit..* 

Yaitu..
*Bangun pagi dengan keadaan pikirannya khawatir terhadap rezekinya.* 

Hal sederhana inilah yang rupanya jadi asbab sebagian orang lama-lama rezekinya menyempit. 

*Begini penjelasannya..*
Mereka yang di awal pagi isi pikirannya khawatir dengan urusan dunianya. Maka sebenarnya ia telah kufur kepada Alloh di hari itu. 

Lantaran ia tengah lupa.. ada rezeki besar di depan matanya. Yaitu bisa bangun lagi.. 

Loh.. bangun itu sendiri adalah Rezeki besar. *Sebab semua kekayaan itu dimulai dari antum menyadari bahwa tatkala kita bangun.. segala modal untuk kaya ada di hidup.* 

Ilmu masih bisa dipakai.
Tangan kaki masih bisa dipakai.
Pikiran bisa dipakai.
Relasi masih bisa dimanfaatkan.
Kendaraan.. apapun itu. Semua masih bisa termanfaatkan lantaran kita masih hidup lagi. 

Maka siapa saja yang bangun pagi dalam keadaan langsung khawatir dengan keadaan rezekinya. *Ia sebenarnya telah membuka pintu kekufuran*. Dan sudah rumusnya bagi orang yang kufur. Maka Alloh akan sempitkan rezekinya. 

Ditambah lagi..
Orang yang pikirannya diisi dengan kekhawatiran akan dunia, sama saja dengan *menarik energi negatif untuk membuat itu terjadi betulan.*
Bayangkan jika akumulasi pikrian itu terjadi setiap hari. 

Sehingga tak salah Rasulullah Sholalllahu’alaihi wassalam bersabda.. 

“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, *“Ya Alloh berikanlah ganti pada yang gemar berinfak."* Malaikat yang lain berdoa, “Ya Alloh, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah.” (HR. Bukhari no. 1442 dan Muslim no. 1010) 

Kenapa sampai Rasulullah Shollallahu’alaihi wassallam menyampaikan kabar ini??
*Karena selain ini adalah keajaiban di pagi hari* (didoakan malaikat guys..) sedekah di awal pagi juga berfungsi *melatih mindset untuk berlimpah dari awal hari*. 

Itu kebalikan dari mindset kufur. Dimana pagi hari sudah takut atas kurangnya rezeki.
Hari ini dapat duit nggak ya??
Hari ini dagangan laris gak ya..??
Dan seterusnya.. 

Dalam hadits yang lain Rasulullah Shollallahu’alaihi wassallam senantiasa berdoa..
*"Ya Alloh berkahilah umatku di waktu paginya.."*

Karena energi pagi hari haruslah diisi dengan *kepositifan, optimisme, mental keberlimpahan dan syukur total.* 

Makanya..
Sejak setahun ini. Kami mendampingi kawan-kawan yang mengikuti *program sedekah pagi dan membantu pengelolaannya..* Bukan masalah nominalnya. Tapi ini urusan membangun mental keberlimpahan di setiap hari. 

Karena ternyata...
*Keadaan rezeki itu sifatnya Netral*. Yang membuat jadi musibah. Itu adalah kita. 

Keadaan rezeki itu, mau miskin atau kaya.
Keduanya bisa berujung musibah atau anugerah. *Bukan karena keadaan banyak sedikitnya harta.* 

Contoh..
• Kemiskinan di tangan nabi Ayyub Alaihissalam menjadi sebabnya makin mulia di sisi Alloh.
• Kemiskinan di tangan Uwais Al Qorni menjadikan derajatnya tinggi di antara kekasih Alloh. 

Di saat yang sama.. ada banyak hamba yang diberi Kemiskinan menjadi makin kufur, mengutuk dan marah. 

• Kekayaan di tangan seorang Utsman Bin Affan Radhiyallahu'anhu menjadikannya orang dengan pahala berlimpah. Bahkan sampai saat ini.. sedekah jariyahnya terus mengalir. 

• Namun kekayaan jugalah yang membuat Qarun tenggelam dan sampai saat ini namanya dijadikan teladan yang jelek. 

Bukan keadaan rezekinya yang menjadikan kita berlimpah atau tidak. *Tapi masalah mental hati.* 

Dalam hadits yang lain.. meski sanadnya Dhoif. Patut kita renungkan muatannya. 

“Barangsiapa yang bangun di pagi hari dan hanya dunia yang dipikirkannya, sehingga seolah- olah ia tidak melihat hak Alloh dalam dirinya maka Alloh akan menanamkan 4 penyakit dalam dirinya : 

*1. Kebingungan yang tiada putus-putusnya.*
*2. Kesibukan yang tidak pernah ada ujungnya.*
*3. Kebutuhan yang tidak prnah terpenuhi.*
*4. Keinginan yang tidak akan tercapai.”* (H.R. Imam Thabrani) 

Meski sebagian ulama hadits menyatakan hadits ini lemah.. namun muatannya terasa benar adanya. 

Orang yang pagi ini diisi dengan hanya angan-angan dunia. Terlebih kekhawatiran atas rezeki. *Maka ia akan ditarik ke putaran energi keputusasaan.* 

Alhasil..
Pikirannya didominasi kebingungan daripada memikirkan solusi dan jalan keluar.
Sibuk mencari uang karena takut kurang sampai lupa menambah amal.
Kebutuhan selalu terus datang karena semua urusan dipikirkan dan semua keinginan harus dipenuhi. 

Dan tak ada yang menyenangkan dari itu semua selain kelelahan dan pikiran yang sempit. 

Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
*"Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu."* (QS. Az-Zariyat: 22) 

Coba lihat.. rezeki kita itu ada di langit.
*Maka jemput dengan cara langitan, jangan sibuk dengan cara bumi.* Apalagi khawatir.. 

Salam,
*Andre Raditya*

Advertisement