-->

5 PENGHAMBAT DATANGNYA KEMUDAHAN HIDUP

5 PENGHAMBAT DATANGNYA KEMUDAHAN HIDUP
5 PENGHAMBAT DATANGNYA KEMUDAHAN HIDUP
*= KAJIAN KAMIS, 1 MARET 2023 =*
(Edisi 254) 



Tiada patut kita melewati hari tanpa bersyukur kepada *Alloh Ta'ala*. Yang telah memberikan banyak kebaikan dari yang kita sadari maupun tidak. Mulai dari nafas, rezeki, waktu dan yang terpenting adalah iman islam. Sholawat dan salam kita haturkan kepada teladan kita tercinta *Rasulullah Muhammad Shollallahu 'alaihi Wa sallam*, beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. 

Tak terasa Kajian Kamis sudah memasuki episode yang panjang.. ada *lebih dari 250 artikel* yang rutin saya kirimkan setiap pekan. Alhamdulillah.. ada banyak sekali *testimoni* yang masuk.. bahwa mereka *hidupnya berubah lebih baik, mindsetnya lebih positif, doa-doanya Alloh ijabah dan keimanan makin mantap*. Tentu semua itu nikmat dari Alloh dan kehendak Alloh semata. 

Namun ternyata.. masih ada yang masih belum merasakan hasilnya. Maka saya coba mengurai, kenapa ada sebagian kecil yang belum merasakan. 

*Pertama*, tentu kita tidak membahas yang tidak pernah membacanya. Sebab ada yang menerima.. tapi tidak pernah membacanya. Dianggap sekedar tulisan rutin. Buka.. scroll singkat. Hapus.
.
Atau bahkan belum dibuka sudah dihapus. Ini tidak kita bahas.
.
Kita bahas mereka yang rutin membaca namun merasa belum mendapatkan perubahan besar. Saya menemukan setidaknya ada 5 sebab. 

*Bismillah..* kita mulai Kajian Kamis hari ini. 

Namun sebelum kita lanjut saya ada *Pengumuman* dulu.. 

*1.* Masih banyak yang tidak "ngeh.." bahwa sudah sejak 2 tahun terakhir, *Sijum tidak hanya dibuka pada hari Jumat saja. Tetapi mulai programnya dibuka setiap hari.* 

Jadi kami tidak hanya berbagi di hari jumat saja. *Tapi juga setiap hari lewat Warung Makan Gratis SiJum dan Layanan Food Truck Keliling.* 

Dan khusus sedekah harian, akad dan peruntukannya kami kembangkan ke dalam beragam gerakan sosial dakwah seperti *Sedekah Sumur/ Air bersih, pembangunan/ renovasi TPA & Masjid, pembangunan Pondok pesantren, wakaf Al Qur'an, santunan yatim dhuafa, beasiswa santri penghafal Qur'an, pembiayaan guru-guru ngaji dan lain-lain.* 

*2.* Menginformasikan bahwa sesuai permintaan kawan-kawan, bahwa kajian kami tidak hanya *Live di Tiktok saja, tetapi juga melalui Instagram.* Untuk jadwal, sudah kami share di Kajian Kamis pekan lalu. Atau terus pantau WA story saya sebagai pengingat. 

**************************
Kita lanjutkan..
Kenapa banyak yang akhirnya belum merasakan perubahan setelah banyak belajar?? Dan ternyata semua berhubungan dengan perkara batin. 

*1. HATINYA MASIH BELUM RIDHO* 

Mau sebanyak apapun nasihat dan ilmu yang kita pelajari. Jika hati masih tak ridho dengan keadaan yang terjadi saat ini.. maka energi positif dan perubahan tidak akan pernah mengalir dalam kehidupan. 

Ridho itu seperti melepaskan beban masa lalu. Yang sudah terjadi ya sudah. Yang sudah lewat ya terima.
*Fokus hadapi yang ada. Sadari dan terima sebagai konsekuensi.* 

Mungkin memang kita salah di masa lalu. Apa yang dirasakan hari ini adalah buah..
Maka telan buahnya. Segera habis, segera selesai. 

Orang yang tidak ridho itu akan selalu berpikir di masa lalu. Berandai-andai. Berat hati dan akhirnya tanpa sadar.. ia lebih sering menyesali daripada menumbuhkan harapan. *Alhasil Energi yang dipancarkan adalah energi negatif, bukan positif.*
Baca postingan saya di Facebook yang berjudul *"Nikmati Pertunjukannya"*. 

*2. MASIH ADA KEBENCIAN* 

Saya belajar dari banyak pengalaman menangani konseling mereka yang datang dan ingin memperbaiki hidup. Bahwa salah satu *mental block* yang paling sering muncul dan tanpa disadari sebagai *pengganggu perubahan baik adalah kebencian.* 

Maka, putuskan sejak hari ini untuk *"Tidak membenci siapapun"*. 

Surga dan pertolongan Alloh itu *untuk mereka yang memaafkan.* 

"(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-*orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Alloh mencintai orang yang berbuat kebaikan.*" (QS. Ali 'Imran: 134) 

Membenci seseorang akan membuat hati kita terfokus pada orang tersebut. Pikiran kita terpaut ke orang tersebut. Tanpa disadari.. kita dibuat tenggelam dalam keadaan yang selalu berpusat atas apa yang kita benci. 

Dampaknya?? *Semua energi hanya digunakan untuk membalas, menghindari, melawan, atau malah teramat peduli dengan orang tersebut.* 

Tidak ada yang tersisa untuk menolong diri sendiri. Dan ini kerugian. *Jadilah ringan dengan memaafkan.* Segera melaju kencang dan terbang. 

*3. TIDAK JADI AMAL* 

*Imam Syafi’i Rahimahullah* merumuskan bahwa kuncinya ilmu yang jadi manfaat dan bisa mengubah mereka yang mempelajarinya, itu karena ditentukan 3 hal. 

*Niatnya saat belajar, bagaimana caranya belajar, amal setelah belajar.* 

Seperti berenang.. akan jadi manfaat kalau akhirnya myemplung ke kolam renang setelah mempelajari semua teori dan caranya. 

Itulah kenapa di akhir kajian kamis saya selalu mengingatkan dan mengajak kawan-kawan bersedekah. Bukan semata-mata untuk program SiJum. Tapi ini adalah terapi mempraktekkan ilmu dalam amal. 

Komitmen ke diri antum sendiri.
*"Saya akan sekuat tenaga konsisten sedekah".*
Bukan masalah nilainya.. tidak masalah naik turun. Tapi pastikan jangan berhenti. 

Kenapa sedekah?? Setidaknya ada 2 alasan.
*Pertama..* sedekah adalah amal yang bisa dilakukan bahkan dengan ilmu yang nyaris tak ada sekalipun. 

Untuk sholat butuh tahu bacaannya, rukun dan syaratnya. Haji, umroh, zakat, puasa. Semua perlu banyak dipelajari. 

Sementara sedekah. Cukup niat dan maksa diri mengeluarkan harta, meski kecil. Itu sudah sah. 

*Kedua.. sedekah adalah satu-satunya amal yang punya beragam dampak.*
Kita dapat pelajaran ikhlas, istiqomah, sabar, dan yang paling penting dapat doa. 

Kita sholat rajin di satu masjid, belum tentu didoakan pengurus takmir masjid itu.
Kita umroh bolak-balik, tidak didoakan sama pemerintah Saudi.
Kita baca Qur'an khatam, tidak didoakan sama yang jual Qur'annya.
Karena semua urusan pribadi. 

Namun *ketika sedekah.. antum dapat doa dari yang menerima karena terima kasih. Dan ketika berdampak untuk mereka, itu terhitung amal jariyah yang tiada putusnya sampai manfaatnya berhenti.* 

Dan ini akan sangat berdampak mengundang keajaiban. Tak heran jika banyak orang alim menggunakan sedekah sebagai terapi lepas dari kesulitan hidup. 

*"Dan perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya untuk mencari ridho Alloh dan untuk memperteguh jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah-buahan dua kali lipat.* Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka embun (pun memadai). Alloh Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Baqarah: 265) 

Lihat?? *Sedekah itu untuk menguatkan jiwa.* 

*4. INGIN HASIL CEPAT* 

*"Padi yang dipanen hari ini tidak ditanam kemarin sore".* Begitulah sebuah pepatah yang pernah saya baca. 

Ada banyak yang menyerah di fase belajar. Dan memang istiqomah itu tidak mudah. 

*"Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Ku. Maka janganlah kamu meminta Aku menyegerakannya."* (QS. Al-Anbiya: 37) 

Saya pribadi *butuh waktu 8 tahun* untuk bisa lepas bersih masalah di masa lalu. Dan selama 5 tahun pertama rasanya seperti ingin berhenti berulang kali. 

Dan saya waktu itu tidak punya sistem seperti Kajian Kamis yang bisa mengingatkan saya setiap waktu seperti ini. Maka tatkala ada kemudahan seperti sekarang, manfaat dengan baik. 

Ilmu gratis ini silahkan dipelajari dan diterapkan. Jadikan sebagai asupan batin untuk selalu bangkit dan optimis. Jadikan teman menjalani proses. 

*5. DUDUK BERSAMA GURU* 

Ini sebenarnya tidak bisa ditawar.
Hati itu butuh makanan. *Dan makanannya adalah nasihat.* 

Kata-kata yang kita baca melalui artikel mungkin menyemangati dan menambah ilmu, *tapi tidak bisa menggantikan energi yang dikirimkan oleh kata-kata melalui lisan.* 

Dan hati kita butuh itu..
Butuh getaran, butuh ditundukkan, dan salah satu tempat terbaik adalah sering duduk dengan guru yang mengajarkan banyak hal.


Semoga bermanfaat..! 

Salam,
*Andre Raditya*

Advertisement